https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3dJfzsHrOGYXhTIt3i4RaDwjJznfXlA7557aRXUI0oSZUxn2jNSQsUjaCesyCybgmkIEiT3juiai8uk1yUPT9yUDxSIe-jNRacuCd0Hyoxmfl80zOLaxPzwvsokuaA0IarSxXZiH4RR45/s1600/Logo+Kemenag+Kabupaten+Karimun+Yang+Kecil.png KUA Kec. Pulokulon Kab. Grobogan melayani sepenuh hati ##

Maret 24, 2023
0

 

PUASA DAN KECERDASAN INTELEKTUAL


Intelligence quotient atau IQ, adalah kapasitas mental dalam berfikir yang mencakup kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan suatu masalah, berpikir abstrak, memahami suatu gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap dan belajar. IQ memberikan kecerdasan dalam berpikir dan bertindak secara logis. Adapun peran penting yang dihasilkan oleh IQ itu meliputi kemampuan berhitung, berimajinasi, beranalogi, dan berinovasi.


Menurut penelitian neurolog (pakar otak) yang berbasis di American College of Neuroscience, bahwa kecerdasan itu dipicu oleh 'hormon lapar' yang disebut dengan ghrelin . Zat kimia ini diproduksi oleh lambung, dan kadarnya akan meningkat ketika Anda melakukan aktivitas tanpa memakan apa pun. Penelitian terbaru tentang efek dramatis ghrelin pada sel-sel otak menunjukkan bahwa efek kelaparan yang tersistem secara rutin dapat membuat seseorang menjadi lebih cerdas.


Jauh sebelum itu, Imam Ghozali dalam kitab ihya 'ulumiddin menyatakan bahwa lapar itu tidak hanya berdampak pada pembersihan hati ( tazkiyatun nafsi ) tapi juga dapat meningkatkan kecerdasan. Sebaliknya, kekenyangan dapat menimbulkan kebutaan hati dan mengepulkan buhur (asap) yang memenuhi ruang otak. Ini yang menyebabkan seseorang mengalami kelambatan dalam memahami sesuatu (lola/bodoh).


Sementara itu masih menurut pakar neurologi bahwa puasa yang memunculkan waktu lapar terukur dan makan teraturjuga dapat memicu kenaikan hormon pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituitary tepat di bagian lobus anterior. Hal ini akan menyebabkan proses matabolisme menjadilebih lancar, sebagaimana lambung juga dapat bekerja lebih teratur sepanjang hari, sehingga jasmani menjadi lebih baik dalam ikut serta mendukung kinerja otak.


Ada sementara teori yang beredar di kalangan para sufi, bahwa Allah itu memberikan ilmu kepada manusia semenjak penciptaan pertama. Hal itu dapat diibaratkan seperti aplikasi dalam HP. Misal kemampuan keyboard di WA membuat tulisan arab lengkap dengan cara menggandeng dan menyambung, itu sudah ada sejak WA di install. Adapun aktualisasinya baru tampak saat user mengetuk huruf2 pada keyboard. Begitu pula manusia, sejak lahir sudah dibekali ilmu, adapun stimulasi dan belajar merupakan aktualisasi utk memunculkan saja. Namun sisanya dapat dibuka dengan cara lapar dan puasa ( riyadhoh ) yang kemudian memunculkan ilmu ladunni atau wahbi .


Kita sering mendengar, bahwa para kyai di jawa dulu suka menjalani riyadhoh dan tirakat dalam mencari ilmu yaitu dengan berpuasa, mutih , bahkan tanpa memakan santapan yang bernyawa. Ada lagi yang berpuasa dengan berbuka hanya mengkonsumsi nasi jagung. Namun hasilnya luar biasa, mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga secara emotional dan spiritual.


Seorang sufi besar Basyar al-Hafi berkata, "lapar itu sungguh dapat membersihkan hati, mematikan nafsu dan dapat mewariskan pengetahuan yang mendalam. Abul Qasim al-Junaidi berkata, "kami tidak mengambil jalan tasawuf dari qil wa qol, tapi dari jiwa yang lapar dan meninggalkan dunia. Abu Yazid al Busthomi pernah di tanya tentang keilmuannya yang menakjubkan, "dengan cara bagaimana anda mendapatkan pengetahuan itu" ?. beliau menjawab, "dengan perut lapar dan badan terlantar". Kemudian beliau berkata, "lapar itu seperti mendung, jika seseorang menjalaninya, maka ia akan menghujani hatinya dengan hikmah".


Dengan demikian puasa adalah salah satu metode langit yang terapkan kepada umat islam agar bersih hati, sehat jasmani dan cerdas fikri. Duh Tuhan kami sungguh Engkau tidak menciptakan hal ini sia2.


Apabila muncul pertanyaan, mengapa banyak umat islam bahkan para tokoh dan kalangan pintar yang rajin melakukan puasa namun mereka masih saja bodoh !. Jawabannya, tentu bukan salah puasanya tetapi merekalah yang bermasalah dalam melakukan puasa. Banyak juklak, juknis dan SOP terkait puasa yang tidak dipatuhi. Sebagaimana harus diketahui juga bahwa puasa merupakan salah satu saja dari faktor lahirnya kecerdasan.


Wallahu'alam

Mu'min Syafiq

0 Jumlah Komentar:

Posting Komentar

Silahkan yang ingin tanya, tulis di kolom komentar, kami siap melayani anda.
JAM KERJA PELAYANAN
Senin -Kamis : 07:30 -16:00 WIB
Jum'at : 07:30-16:30 WIB
Wa.me/085713742821