https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3dJfzsHrOGYXhTIt3i4RaDwjJznfXlA7557aRXUI0oSZUxn2jNSQsUjaCesyCybgmkIEiT3juiai8uk1yUPT9yUDxSIe-jNRacuCd0Hyoxmfl80zOLaxPzwvsokuaA0IarSxXZiH4RR45/s1600/Logo+Kemenag+Kabupaten+Karimun+Yang+Kecil.png KUA Kec. Pulokulon Kab. Grobogan melayani sepenuh hati ##

Maret 27, 2023
0

 

PUASA DAN KECERDASAN EMOSIONAL


Ketika penumpang pesawat lion air tujuan kuala lumpur telah bersiap terbang, tiba² terdengar berita dari kru bahwa mesin mengalami masalah. Mereka dimohon menunggu beberapa saat untuk perbaikan. Nampak beberapa wajah terlihat kecewa. Bagi mereka waktu begitu berharga. Maklum, banyak dari mereka merupakan manager atau orang penting di perusahaan besar di tanah air.

Hingga satu setengah jam belum juga ada kabar baik. Sampai lewat dua jam persis kru kabin mengumumkan bahwa mesin mengalami kerusakan yang menyebabkan penerbangan digagalkan. Kemudian para penumpang dipersilahkan mengambil penerbangan esok hari dengan tujuan yang sama.

Seisi pesawat ramai. Wajah² murka menjadi pemandangan yang hampir merata. Semua bergerak meninggalkan tempat duduk masing². Saat berpapasan dengan pramugari yang berdiri di tiap pintu, mereka meluapkan kekecewaan dengan kata² kasar, "dasar pesawat edan, tidak profesional, hari ini saya menyimpan kenangan buruk yang tak akan terlupakan, rugi sekali aku hari ini". Para pramugari hanya diam, pasrah seakan tahu bahwa mereka akan menjadi sasaran kekecewaan. hanya kalimat maaf yang bisa mereka ucapkan. 

Sampai menjelang tuntas, nampak seorang penumpang berjalan kearah pintu dengan wajah tenang dan tersenyum, tak terlihat ada mimik kecewa. Para kru pesawat penasaran dan bertanya, "maaf bapak, apa anda tidak merasa kecewa dengan penundaan ini". Si bapak menjawab, "tidak ada yang perlu dikecewakan, semua ini terjadi karena kehendak yang maha kuasa. Saya dan anda hanya bisa berusaha tapi tak bisa menentukan". Kembali kru bertanya, "apa bapak tak merasa rugi dengan kegagalan terbang hari ini ?" Si bapak kembali menjawab dengan senyuman, "mungkin banyak orang akan menilai rugi, tapi bagi saya ini adalah skenario Tuhan yang indah. Apapun yang terjadi semua baik karena pasti ada hikmah yang tersembunyi". Akhirnya salah satu kru menarik tangan si bapak dan membisikan sesuatu, "bapak, sebenarnya ada penerbangan sama ke kuala lumpur satu jam lagi, kami dikabari ada satu _seat_ kosong karena penumpang menunda keberangkatan. Bapak bisa ambil itu. Nanti masuk lewat pintu kanan dan hubungi mas imam di loket 1".

 *Daniel Goleman,* psikolog amerika dan penulis tetap selama belasan tahun di majalah *the new york time* , menyatakan bahwa kebahagiaan dan kesuksesan seseorang itu 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosionalnya (baca : EQ), dan hanya 10-20 persen mendapatkan pengaruh dari kecerdasan intelektualnya (IQ). Hal ini dikarenakan bangunan kesuksesan itu berasal dari pergaulan yang baik yang berakar dari pengaturan emosi yang baik pula. Demikian di simpulkan dalam bukunya ' _emotional intellegence'_ yang diterjemahkan hingga 40 bahasa di dunia dan merupakan buku _best seller_ hingga beberapa tahun.

Puasa ramadhan yang dilakukan secara sungguh² mampu memberikan nutrisi kejiwaan yang dapat mengatasi virus kebinatangan ( _bahimiyyah syahwaniyah)_ dan kebuasan ( _Sabu'iyah ghodhobiyyah)_. Setidaknya ada lima domain emosional yang disentuh oleh puasa dimana lima point ini juga menjadi pilar utama kecerdasan emosi menurut Goleman ;

1. Memahami diri, _self regulation_ atau _ma'rifatun nafsi__ . Dengan perut lapar seorang muslim akan mudah berfikir untuk apa semua ini dilakukan, dalam kondisi lemah dia merasa bukan siapa², kemudian dia bertanya, dari manakah dirinya, akan kemana, mengapa ada, untuk tujuan apa dicipta, dan lain-lain. Pada ujungnya lahir kesadaran diri tentang makna hidup sesungguhnya.

2. Mengendalikan diri, _self control_ atau _qam'us syahawat._ Dalam puasa ketika nafsu merjalela maka menjadi sia-sia, tak ada pahala diterima, yang ada hanya lapar dan dahaga.

3. Motivasi diri, optimis atau _at-tafa'ul_ . Dengan puasa kita terdorong untuk bersabar dengan tetap menjaga larangan sampai waktu berbuka tiba. Semua di lakukan dengan keyakinan pasti ada manfaat dunia dan akhirat yang akan diperolehnya.

4. Empati atau _layyinul janib_. Saat lapar kita akan merasakan betapa susahnya orang yang kurang makan. Kemudian tumbuh kesadaran untuk menjaga perasaan mereka.

5. Ketampilan sosial (social skill) atau _maharah ijtima'iyyah_ . Orang yang telah tumbuh kesadaran merasakan kesusahan orang lain, maka akan lebih mudah mengatur sikapnya dalam bergaul.

Bukti ilmiah yang telah dijalankan secara empirik menyatakan bahwa perubahan perilaku seseorang atau kebiasaannya akan terjadi setelah pengulangan yang ke 25 kali. Puasa Ramadhan selama 29 hingga 30 hari adalah proses penggodokan yang luar biasa untuk kesehatan mental dan emosi umat islam.


Buah markisa buah jeruk

Dimakan bersama dalam pesta

Melakukan puasa dengan khusyuk,

Menjadikan emosi mudah ditata.


 _Wallahu'alam_ ...

Mu'min Muhammad Syafiq 


0 Jumlah Komentar:

Posting Komentar

Silahkan yang ingin tanya, tulis di kolom komentar, kami siap melayani anda.
JAM KERJA PELAYANAN
Senin -Kamis : 07:30 -16:00 WIB
Jum'at : 07:30-16:30 WIB
Wa.me/085713742821