Suatu saat dalam perkumpulan segerombolan komunitas sedang berbincang bincang. Dalam komunitas tersebut diibaratkan dalam sebuah tubuh, mulai dari mata, telinga, mulut, tangan, jantung, perut, hati, kaki, sampai yang duduk paling belakang yaitu anus.
dalam perbincanga tersebut parta anggota tubuh mengunggulkan dirinya masing - masing. dimulai dari mata mengawali pembicaraanya "semua anggota tubuh dalam pertemuai ini kalian tak bisa memberi pandangan bagus yang ada di dunia ini, siapa lagi kalau bukan saya" tiba - tiba si kaki menyahut pembicaraan itu, "hai mata, jangan sombong kamu, meskipun kamu bisa melihat tapi kalo tidak ada aku yang berjalan kau tak bisa menikmati indahnya dunia kesana kemari, tangan pun tak mau kalah, tangan "hai kaki dan mata kalian berdua tanpa adanya aku tak mampu mengambil sesuatu yang kalian lihat dan kalian jajaki, jangan sombong kalian, mulut ikut bicara "kalian berjalan kalian memandang kalian memegang barang yang kalian suka tanpa ada aku yang bisa bicara dan bisa makan apa yang masuk dalam mulut kalian tidak bisa kemana mana. singkat, jantung pun juga begitu, " hai kalian kalau saya tak difungsikan apakah kalian mampu kemana mana, kalian tak bisa, karena akulah yang bisa membuat kalian masih bisa jalan dan kemana mana.
yang duduk paling belang adalah anggota yang bernama anus, dia berfikir keras ( dalam pikiranya) la iya, mereka semua berkontribusi dengan baik, mata bisa melihat tangan bisa memegang, kaki bisa melangkah, dan jantung juga berdetak dengan tugasnya, sedang saya hanya anggota yang tak terlihat, bentuk yang kumiliki bahkan orang pun tak mau melihat, saya tempatnya di belakang dan sangat menjijikan.
pada akhirnnya si anus mogok kerja karena dia merasa anggota yang tak bisa apa - apa.
Hari berikutnya mereka (anggota tubuh) bekerja sepeerti biasa dan sesuai tugasnya masing - masing. lain halnya dengan Anus, dia masih ngambek dan mogokkerja dan tidak mau berangkat bekerja seperti yang lainya. satu dua hari berjalan seperti biasa, hari keempat mulai ada yang mengganjal dari komunitas tersebut. hari - hari mulai berlalu, hari kelima, jantung yang biasanya bekerja produktif mulai merasakan kejanggalan pada dirinya, begitu pula mata, tangan, kaki, lambung dan lain sebagainya. Mereka makin resah menjalani hari harinya. mata berkunang kunang hati berdebar debar, mulut angkat bicara "ada apa ini ya man teman, ada yang aneh dengan komunitas kita, jantung juga mengatakan yang sama, Mata mengabsen teman temanya, siapa ini nyang tak berangkat bekerja, satu persatu di absen, ternyata anus tak berangkat bekerja. komunitas itu kemudian berembuk untuk menemui Anus menanyakan kenapa tak mau berangkat bekerja seperti teman teman yang lain. sesampainya menjumpai Anus, Anus berkata, "man teman kalian orang - orang baik, kalian orang orang hebat kalian bekerja dengan baik dan terhormat, saya Anus malu dengan kalian, karena pekerjaan saya menjijikan dan pekerjaan saya pun tak terlihat bahwan orang - orang jijik ketika melihat saya bekerja.
Anus mogok bekerja tak mau menjalankan tugasnya yang mana tiap harinya ia harus membukakan pintu untuk kotoran yang mau pergi dari tubuh. Anus"kalian rapi dalam bekerja enak dipandang, sedangkan aku hanya duduk di belakang berbaur dengan kotoran yang menjijikan, dan saya memutuskan untuk tidak bekerja lagi. kesimpulan jangan meremehkan siapapun jangan membanggakan diri dengan penuh kesombongan karena dalam kehidupan sehari hari semua itu menjalankan tugasnya masing masing sesui juknis yang diterimanya. Gara - gara anus ogok kerja akhirnya komunitas tubuh tumbang dan sakit.
Semoga cerita ini dapat bermanfaat dan dapat kita ambil sisi positifnya. keangkuhan kesombongan itu akan menyakiti orang lain dan kembali pada diri sendiri.
(Gambar hanya ilustrasi)

0 Jumlah Komentar:
Posting Komentar
Silahkan yang ingin tanya, tulis di kolom komentar, kami siap melayani anda.
JAM KERJA PELAYANAN
Senin -Kamis : 07:30 -16:00 WIB
Jum'at : 07:30-16:30 WIB
Wa.me/085713742821